Meski hari ini Sabtu, namun sudah ada beberapa rekan Klaranda yang berprofesi wartawan dan penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang nongol di warung Sonya, di Antah Berantah. Di Provinsi Antah Berantah, Republik Ilusi, para pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap hari Sabtu, libur.

            Di pagi hari menjelang siang itu, Sonya tampak mengenakan “baju kerja” yang biasa dikenakan sehari-hari di warungnya. Yaitu perpaduan antara kaos ketat dengan celana jeans yang branded. Siluet tubuhnya yang dibalut bahan serba ketat itu membuat Sonya, si Janda Sintal, tampak seksi.      

            Di warung itu, selain Klaranda wartawati media online universallirik.com yang ditugaskan di Provinsi Antah Berantah, tampak antara lain Bobby, Munaf, Taufik, Prayudha dan Bramantara.

            Sejak beberapa waktu tadi, sebelum rekan-rekannya muncul satu per satu, Bobby terlibat pembicaraan dengan Klaranda mengenai kata “goblok” yang belakangan cukup viral di seantero Republik Ilusi. Kata “goblok” itu ke luar dari mulut seorang profesor hukum pidana (bukan hukum tata negara) Republik Ilusi, bernama Isril. Kata yang nyeleneh itu ditujukan kepada Presiden Republik Ilusi.

            “Bayangkan,” ujar Bobby, “seorang profesor mengatakan Presiden ‘goblok.’ Apa kata itu tidak terdengar janggal jika ke luar dari mulut seorang profesor?” tambah Bobby si pemilik koran dwi bulanan Isu Publik terbitan Antah Berantah itu sedikit emosi.

“Lho, kalau menurut pandangan si Isril itu memang begitu, kenapa rupanya?” tiba-tiba Taufik menimpali omongan Bobby dan Klaranda, wartawati dari Riau. Taufik rada-rada membela Isril.

“Ah, kau ini,” Klaranda menanggapi Taufik. “Aku setuju dengan Bobby. Tak pantas seorang profesor ngomong goblok ditujukan kepada Presiden,” kata Klara, sapaan akrab Klaranda. Wartawati ini kemudian menyulut rokoknya, setelah meneguk kopi yang baru saja disuguhkan Sonya.     

Munaf, yang duduk berjarak dua bangku dari Klara, berlagak mengangguk-anggukkan kepalanya seolah-olah setuju dengan apa yang diucapkan Klara. Padahal, Munaf tidak begitu memperhatikan apa yang dibicarakan Bobby dengan si Wartawati Rambut Panjang itu. Mata Munaf justeru acap kali mencuri-curi pandang ke arah dada Sonya yang menurut penafsiran Munaf berukuran 36 B.

“Kalau aku melihat, apa yang diucapkan Profesor Isril itu pantas-pantas saja. Asal kalian tahu saja, dia itu penguasa kebenaran. Sebagai seorang pakar hukum pidana, sudah pasti dia tidak akan sembarangan mengeluarkan kata-kata. Sudah pasti apa yang diucapkan Isril tidak melanggar hukum, karena dia sangat memahami hukum. Jaksa Agung aja yang pernah mencoba mengutak-atik si Isril, sampai kalang-kabut tunggang-langgang,” balas Taufik.

Meskipun kesal dengan ucapan-ucapan Taufik, tapi Klaranda tersenyum.

Rakarada wartawan asal Pekanbaru yang bertugas di Antah Berantah, yang tadinya diam seribu bahasa, tiba-tiba buka suara.

“Ya, iyalah. Nggak baguslah si Isril ngegoblokin Presiden. Isril itu kan sudah melewati masa-masa akil balig, sudah dewasa, sudah menjadi professor, sudah menjadi orang terpandang. Masak, iya, ada kata ‘goblok’ yang dia ucapkan. Kalau kata itu didengar negara tetangga, sudah tentu jelek jadinya. Padahal, orangtua si Isril itu sudah bersusah payah menyekolahkannya sampe bisa menjadi profesor, eh, kok, sampe ngegoblokin Presiden, ya,” ujar Rakarada, lugu selugu-lugunya. “Cobalah kita bayangkan. Isril itu sudah berhasil mengumpulkan banyak ijazah. Mulai dari SD, SMP, SMA, S1, S2, S3, Profesor. Paling tidak sudah ada 7 lembar ijazah yang dia kumpul-kumpulkan. Tapi, kok, gitu ngomongnya,” tambahnya.

Bramantara yang dari tadi juga masih diam, kali ini Ketua LSM Pemantau Aset Negara di Provinsi Antah Berantah ini tawanya meledak.

“Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka. Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka…..” Tawa Bram, sapaan akrab Bramantara terdengar panjang. Tawa Bram ini menirukan tawa Popey, pemeran tokoh filem animasi Popey the Sailor Man atau Popey si Pelalut, yang terkenal di era 1960–1970-an yang sering tayang di layar kaca.

Lagi, Klaranda kembali tersenyum, gara-gara mendengar omongan Rakarada, rekan sekampungnya, Riau.

“Di negeri kalian ini memang banyak yang aneh, eksentrik. Tidak seperti di tempat kami, Provinsi Riau, Indonesia. Kami adalah orang-orang yang beradab, berbudaya, berbicara yang benar, bukan maling, rajin senyum, ramah” lagi, Rakarada berbicara jujur, apa adanya.

“Hahhh?” Taufik memandang ke arah Rakarada.

“Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka…..Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka….,” kembali Bram terpingkal-pingkal.

“Apa dasarnya kau mengatakan negeri kami, Republik Ilusi, aneh, eksentrik?” Taufik menuntut penjelasan dari Rakarada.

“Coba sama-sama kita amati. Dulu, ada artis cantik jadi bos narkoba jenis ekstasi. Si artis itu kemudian terkenal dengan stigma ‘Ratu Ekstasi.’ Kemudian, baru-baru ini ada pengacara berbicara soal ‘segede bak pao,’ muncul pula istilah ‘Pengacara Segede Bakpao.’ Selanjutnya, ada profesor omong ‘goblok,’ berarti ada professor….,” ujar Rakarada. Tapi dia tidak melanjutkan kata-katanya.

“Ka-ka-ka-ka-ka-ka…..Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka….Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka….,” tawa Bram meledak lagi.  

Rakarada meneruskan celotehnya.

“Kalau Presiden itu goblok, berarti rakyat yang memilihnya juga goblok? Kalau rakyat goblok, itu artinya yang bertanggunggung jawab para elit politik, tokoh masyarakat, para pemikir, para budayawan, para professor dan…seterusnya. Mereka yang saya sebutkan ini ikut goblok, dong, tidak berhasil melakukan pencerahan kepada rakyat. Terlebih para profesornya, goblok semua,” ucap Rakarada.

Para rekan Klaranda yang nongkrong di Warung Sonya itu kali ini tertawa ramai-ramai. Kecuali, Munaf. Dia baru saja melirik ke arah Sonya.

“Yang lebih eksentriknya lagi negeri kalian ini,” Rakarada melanjutkan ocehannya, “Mbah-nya institusi hukum, bergelar profesor, maling duit rakyat, justeru bermasalah dengan hukum. Mbahnya Parlemen, yang bikin hukum, yang dituding memindahkan duit rakyat ke kantong pribadinya, juga bermasalah dengan hukum. Ah, entahlah,” ujar Rakarada. 

“Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka…Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka….Ka-ka-ka-ka-ka-ka-ka.” Bram tertawa lepas.  

3,941 kali dilihat, 3 kali dilihat hari ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

id_IDBahasa Indonesia